Monday, 23 December 2013
sosiolingustik
21:37
No comments
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan
puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah melimpahkan rahmat, karunia, nikmat
dan kasih sayang-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tingatan variasi dan ragam
lingustik”
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas matakuliah
Sosiolinguistik
pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa mendapat banyak bantuan,
petunjuk dan saran dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Andayani, M.Pd. selaku dosen matakuliah Sosiolinguistik
2. Pihak pengelola perpustakaan Universitas
Negeri Surakarta yang
telah menyediakan dan meminjamkan buku-buku sebagai literatur dalam
penyempurnaan skripsi ini,
Kepada mereka semua, hanya ungkapan terima
kasih dan doa yang dapat penulis
persembahkan semoga semua yang telah mereka berikan kepada penulis sebagai
ibadah yang ternilai harganya dimata masyarakat maupun penulis sendiri.
Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkompeten. Amin.
Surakarta, Desember 2013
Penulis,
S841302004
untuk unduh,,silakan klik nama di atas!!!
Tuesday, 10 December 2013
makalah tentang novel sang pencerah
19:51
No comments
Dengan mengucapkan puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah melimpahkan rahmat, karunia, nikmat
dan kasih sayang-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis
Nilai Religi dan Pendidikan dalam Novel Sang
Pencerah Karya Akmal Nasery Basral ”.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas matakuliah
kajian budaya pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa mendapat banyak bantuan,
petunjuk dan saran dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1.
Bapak
Dr. Suyitno, M.Pd. selaku dosen matakuliah Kajian
Puisi, Prosa Fiksi, dan drama.
2.
Pihak
pengelola perpustakaan Universitas Negeri Surakarta yang telah menyediakan dan meminjamkan
buku-buku sebagai literatur dalam penyempurnaan skripsi ini,
Kepada mereka semua, hanya ungkapan terima
kasih dan doa yang dapat penulis
persembahkan semoga semua yang telah mereka berikan kepada penulis sebagai
ibadah yang ternilai harganya dimata masyarakat maupun penulis sendiri.
Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkompeten. Amin.
lebih jelasnya baca di sini
Sunday, 1 December 2013
ANALISIS WACANA DALAM PUISI BERJUDUL “ORANG-ORANG MISKIN ” KARYA W.S. RENDRA (Ditinjau dari strukturalisme-Semiotik)
19:07
No comments
Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.
Dan perlu diusulkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.
Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.
Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.
Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu biarkan.
Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku programma gedung kesenian.
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim.
Puisi Orang-Orang Miskin By: W.S. Rendra
selebihnya untuk mengunduh analisinya kilik berikut ini !!!
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.
Dan perlu diusulkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.
Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.
Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.
Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu biarkan.
Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku programma gedung kesenian.
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim.
Puisi Orang-Orang Miskin By: W.S. Rendra
selebihnya untuk mengunduh analisinya kilik berikut ini !!!
Subscribe to:
Posts (Atom)