Thursday, 31 January 2013

Contoh Surat lamaran pekerjaan (Dapat diedit berdasarkan kebutuhan)


Contoh Surat lamaran pekerjaan (Dapat diedit berdasarkan kebutuhan)

Bojonegoro, 28 Januari 2013

Kepada: Yth. Pejabat Bank Jatim
Cabang Bojonegoro
Jl. Mastrip 70 Bojonegoro

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
          Nama                           : Cahyo Hasanudin, S.Pd.
          Tempat, tanggal lahir  : Bojonegoro, 06 Mei 1988

Dengan ini saya mengajukan permohonan kepada Pejabat Bank Jatim Cabang Bojonegoro sebagai teller, sebagai bahan pertimbangan pejabat Bank Jatim Cabang Bojonegoro bersama ini saya lampirkan:
1.      Daftar riwayat hidup sebanyak satu lembar,
2.      Surat keterangan masih aktif sebagai mahasiswa sebanyak satu lembar,
3.      Surat keterangan guru les komputer sebanyak satu lembar,
4.      Fotokopi ijazah strata satu (S 1) sebanyak satu lembar,
5.      Fotokopi akta mengajar sebanyak satu lembar,
6.      Fotokopi transkrip nilai sebanyak satu lembar,
7.      Fotokopi KTP sebanyak satu lembar,
8.      Fotokopi piagam olypiade ekonomi antar MA se-Bali sebanyak satu lembar,
9.      Fotokopi sertifikat LKTM sebanyak satu lembar,
10.  Pasfoto berwarna ukuran 3X4 sebanyak dua lembar.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, besar harapan saya agar Pejabat Bank Jatim Cabang Bojonegoro berkenan menerima saya sebagai tenaga teller di Bank Jatim Cabang Bojonegoro yang Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatian dan kebaikan hati Bapak/Ibu sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terima kasih.


Hormat saya,





Cahyo Hasanudin, S.Pd.



DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama                           : Cahyo Hasanudin, S.Pd.
Tempat, tanggal lahir   : Bojonegoro, 06 Mei 1988
Jenis kelamin               : Laki-laki
Alamat                         : Desa Geger no 10 Rt 01 Rw 01 Kecamatan Kedungadem
  kode pos 62195 Kabupaten Bojonegoro
No. HP                        : +6285852120358
Email                           : cha_sanu_88@yahoo.co.id dan cha.sanu.88@gmail.com
Blog                            : blogcahyohasanudin.blogspot.com
Agama                         : Islam
Pekerjaan                     : Mahasiswa
Status Perkawinan      : Belum Kawin
Kewarganegaraan       : Indonesia

Menerangkan dengan sesungguhnya
1.      Pendidikan
a.       Formal
1)      SDN Geger Kec. Kedungadem Kab. Bojonegoro lulus tahun  2000,
2)      MTs M2 Kedungadem Kab. Bojonegoro lulus tahun 2003,
3)      MAN Negara  Kab. Jembrana Bali lulus tahun 2006,
4)      Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pindah tahun 2007,
5)      IKIP PGRI Bojonegoro lulus tahun 2012,
6)      Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo masuk tahun 2013 sampai sekarang.
b.      Nonformal
1)      Program Pendidikan dan Pelatihan Komputer Program Ms. Word lulus tahun 2005,
2)      Program Pendidikan dan pelatihan Komputer Program Ms. Excel lulus tahun 2005,
3)      Pelatihan Aplikasi Internet lulus tahun 2006,
4)      Pelatihan Komputer Program Dasar-Dasar Komputer lulus tahun 2007
5)      Pelatihan Komputer Program Pengolahan Data Perikanan lulus tahun 2007.  
2.      Pengalaman Kerja
a.       Sebagai guru les komputer di MI Muhammadiyah 27 Geger Kec. Kedungadem mulai tahun 2007 sampai 2012.

Demikian daftar riwayat ini saya buat dengan sebenarnya.

Bojonegoro, 28 Januari 2012





Cahyo Hasanudin, S.Pd.       

Saturday, 26 January 2013

penulisan kutipan


Nama                : Cahyo Hasanudin
NIM                   : 08111503
Tingkat/Kelas   : IVC
Fak./Jur.            : FPBS/Pend. B. Indonesia

I.        Kutipan Langsung
a.      Penulis Masuk Teks
1.      Menurut Tarigan (2012: 100) “Bahasa Indonesia itu mudah.”
2.      Mumarmi (2002: 12) berpendapat “Puisi adalah karya indah yang isinya menceritakan mimesis penciptanya.”
3.      Menurut Sudibyo (1988: 18) “Karya sastra angkatan balai pustaka dipelopori oleh amir hamzah.”
4.      Sanusi (2003: 13) bependapat “Penulisan surat-menyurat didasari atas kebutuhan individu penulis surat.”
5.      Menurut Gibran (2011: 203) “Unsur-unsur intrinsik cerpen itu ada enam.”
6.      Pradopo (2087: 13) berpendapat “Bahasa Indonesia adalaha bahasa pemersatu bangsa Indonesia.”
7.      Menurut Jumari (1999: 12) “Pelajaran bahasa Indonesia layak diajarkan pada anak usia dini (PAUD).”
8.      Henry berpendapat (1990: 10) “Skripsi adalah tugas akhir dari program strata satu.”
9.      Menurut Asmuni (2010: 13) “Negara Indonesia dikepalai oleh preseiden.”
10.  Guntur berpendapat (1878: 13) “Novel adalah karya sastra yang berisi lebih dari seribu kata.”  

b.      Penulis Tidak Masuk Teks
1.      “Indonesia merdeka pada tahun 1945” (Nurma, 1978: 15).
2.      “Kitab Alquran menyimpan berjuta-juta makna kehidupan” (Harun, 1987: 88).
3.      “Komputer berasal dari kata to kompute yang artinya menghitung” (Ronal, 2006: 12).
4.      “Waktu adalah uang” (Raharjo, 2007: 77). 
5.      “Waktu itu ibarat pedang” (Ibrahim, 2008: 65).
6.      “Negara Indonesia berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar” (Nugroho, 2009: 12).
7.      “Hidup adalah suatu perjuangan melawan kemiskisnan” (Sutrisno, 2010: 28).
8.      “Hidup-hidupilah Muhammadiyah Jangan mencari hidup dari Muhammadiyah” (Dahlan, 1989: 204).
9.      “Sekali merdeka tetap merdeka dan negara kita wajib bebas dari penjajahan” (Hatta, 1989: 20).
10.  “Pantun adalaha karya sastra lama yang bentuknya terikat oleh rima dan bait” (Yahya, 1987: 87).


c.       Penulis Masuk Teks lebih Dari Empat Baris
1.      Menurut Gorys (1987: 3),

Cerpen adalah salah satu karya sastra modern yang keberadaanya diterima oleh masyarakat luas, serta bercirikan tidak lebih dari 1000 kata dan habis dibaca sekalii duduk dan ceritanya tidak kompleks atau menimbulkan konflik antar pelaku dalam kurun waktu waktu periodisasi cerpen itu sendiri, dan untuk mempermudah pembacanya sehhingga novel disukai semua golongan.

2.      Kamijo (2012: 12) mengatakan,

Indonesia merdeka sejak tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia beribukota di Jakarta, Negara Indonesia yang agraris dan memiliki banyak pesona sejuta kota impian dan menawarkan banyak budaya dan suku di Indonesia. Indonesia kaya akan budaya dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau yang indah dan menawan untuk ditonton dan didokumentasikan.

3.      Menurut Tatang (1973: 18),

Narasi adalah suatu paragraph yang mengurutkan kejadian waktu atau sering disebut kronologi cerita, dengan menggunkan paragraf narasi siswa dituntut untuk selalu mengingat kejadian apa yang selalu dialaminya dari detik ke detik tanpa ada sediktipun yang terlewatkan, sehingga proses pemikiran anak juga akan berkembang dengan sendirinya.

4.      Sugino (2012: 13) mengatakan,

Deskripsi adalah suatu paragraf yang menggambarkan dan mendeskripsikan suatu peristiwa, sehingga para pembaca diajak langsung seperti melihat kenyataan aatau gambaran langsung terhadap apa yang dideskripsikan di dalam karangan tersebut. Karangan argumentasi setidaknya mengupas kebenaran dari cerita yang menampilkan kenyataan.

5.      Menurut Sutarman (2012: 21),

Ditinjau dari komunikasinya. Komunikasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu komunikator yaitu orang yang berbicara, komunikan yatiu orang yang diajak berbicara dan pesan yaitu sesuatu yang ingin disampaikan dari komunikator kepada komunikan,hal ini sangat dominnan dan sangat mendukung terbentuknya suatu retorik baru.

6.      Munandar (1999: 19) mengatakan,

Hidup adalah suatu perjuangan, perjuangan untuk hidup dan mendapatkan pendidikan yang layak, perjuangan melawan kemiskinan adalah suatu hal yang sulit dilakukan, dikarenakan banyak korupsi di sana sini, tidak akan mengubah  semuanya, karena manusia egois, serakah serta penuh dengki apabaila melihat sedikit kebahagiaan yang sering disebut dengan uang.

7.      Menurut Meme (1867: 18),

Puisi adalah karya imajenasi dari seorang penngarang, dengan berimajenasi pengarang mampu meluapkan  perasaannya kepada penikmat sastra tersebut. Dan dengan begitu penikmat sastra mampu memahami isi ataupun perasaan dari sang penggarang puisi tersebut, oleh karenanya puisi haruslah berbahasa indah dan imajenatif.

8.      Subakhir (2013: 3000) mengatakan,

Surat adalah media komunikasi tulis yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi, meski kedudukan surat saat ini hampir tergeser oleh media elektronik lainnya, namun surat masih sering digunakan oleh orang-orang lain, terlebih-lebih dalam instansi dinas maupun lembaga non pendidikan yang bersangkutan di dalam surat-menyurat.

9.      Kumolo  (1989:21) mengatakan,

Bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu antar golongan suku maupun budaya di indonesia, sehingga dimanapun dan kapanpun bahasa Indonesia selalu eksis keberadaannya, walupun sangat memblomingnya bahasa asing yang masuk di Indonesia namun bahasa Indonesia tidak akan pernah ditinggalkan oleh penggunanya.

10.  Menurut Tyo (1222: 22)

Syair adalah puisi lama yang berbentuk dan terikat oleh aturan-aturan, syair hampir sama dengan pantun, namun yang membedakannya adalah  dari segi pengucapanya, jika ditinjau dari segi bahasa syair tidak terikat oleh sajak atau persamaan bunyi pada akhir kata, namun syair tetap terdiri dari beberapa bait-bait yang dikemas halus sehingga penikmat karya sastra mengagumi keindahan sastra tersebut.

d.      Penulis Tidak Masuk Teks Lebih Dari empat Baris
1.      Cerpen adalah salah satu karya sastra modern yang keberadaanya diterima oleh masyarakat luas, serta bercirikan tidak lebih dari 1000 kata dan habis dibaca sekalii duduk dan ceritanya tidak kompleks atau menimbulkan konflik antar pelaku dalam kurun waktu waktu periodisasi cerpen itu sendiri, dan untuk mempermudah pembacanya sehhingga novel disukai semua golongan (Gorys, 1987: 3).

2.      Indonesia merdeka sejak tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia beribukota di Jakarta, Negara Indonesia yang agraris dan memiliki banyak pesona sejuta kota impian dan menawarkan banyak budaya dan suku di Indonesia. Indonesia kaya akan budaya dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau yang indah dan menawan untuk ditonton dan didokumentasikan (Kamijo, 2012: 12).

3.      Narasi adalah suatu paragraph yang mengurutkan kejadian waktu atau sering disebut kronologi cerita, dengan menggunkan paragraf narasi siswa dituntut untuk selalu mengingat kejadian apa yang selalu dialaminya dari detik ke detik tanpa ada sediktipun yang terlewatkan, sehingga proses pemikiran anak juga akan berkembang dengan sendirinya (Tatang, 1973: 18).

4.      Deskripsi adalah suatu paragraf yang menggambarkan dan mendeskripsikan suatu peristiwa, sehingga para pembaca diajak langsung seperti melihat kenyataan aatau gambaran langsung terhadap apa yang dideskripsikan di dalam karangan tersebut. Karangan argumentasi setidaknya mengupas kebenaran dari cerita yang menampilkan kenyataan (Sugino, 2012: 13).

5.      Ditinjau dari komunikasinya. Komunikasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu komunikator yaitu orang yang berbicara, komunikan yatiu orang yang diajak berbicara dan pesan yaitu sesuatu yang ingin disampaikan dari komunikator kepada komunikan,hal ini sangat dominnan dan sangat mendukung terbentuknya suatu retorik baru (Sutarman, 2012: 21).

6.      Hidup adalah suatu perjuangan, perjuangan untuk hidup dan mendapatkan pendidikan yang layak, perjuangan melawan kemiskinan adalah suatu hal yang sulit dilakukan, dikarenakan banyak korupsi di sana sini, tidak akan mengubah  semuanya, karena manusia egois, serakah serta penuh dengki apabaila melihat sedikit kebahagiaan yang sering disebut dengan uang (Munandar, 1999: 19).




7.      Puisi adalah karya imajenasi dari seorang penngarang, dengan berimajenasi pengarang mampu meluapkan  perasaannya kepada penikmat sastra tersebut. Dan dengan begitu penikmat sastra mampu memahami isi ataupun perasaan dari sang penggarang puisi tersebut, oleh karenanya puisi haruslah berbahasa indah dan imajenatif (Meme, 1867: 18).

8.      Surat adalah media komunikasi tulis yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi, meski kedudukan surat saat ini hampir tergeser oleh media elektronik lainnya, namun surat masih sering digunakan oleh orang-orang lain, terlebih-lebih dalam instansi dinas maupun lembaga non pendidikan yang bersangkutan di dalam surat-menyurat (Subakhir, 2013: 3000).

9.      Bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu antar golongan suku maupun budaya di indonesia, sehingga dimanapun dan kapanpun bahasa Indonesia selalu eksis keberadaannya, walupun sangat memblomingnya bahasa asing yang masuk di Indonesia namun bahasa Indonesia tidak akan pernah ditinggalkan oleh penggunanya (Kumolo, 1989:21).

10.  Syair adalah puisi lama yang berbentuk dan terikat oleh aturan-aturan, syair hampir sama dengan pantun, namun yang membedakannya adalah  dari segi pengucapanya, jika ditinjau dari segi bahasa syair tidak terikat oleh sajak atau persamaan bunyi pada akhir kata, namun syair tetap terdiri dari beberapa bait-bait yang dikemas halus sehingga penikmat karya sastra mengagumi keindahan sastra tersebut (Tyo, 1222: 22).


II.      Kutipan Tidak Langsung
a.      Penulis Masuk Teks
1.      Tarigan (2012: 100) mengatakan bahwa Bahasa Indonesia itu mudah.
2.      Mumarmi (2002: 12) berpendapat bahwa Puisi adalah karya indah yang isinya menceritakan mimesis penciptanya.
3.      Sudibyo (1988: 18) mengatakan bahwa Karya sastra angkatan balai pustaka dipelopori oleh amir hamzah.
4.      Sanusi (2003: 13) bependapat bahwa Penulisan surat-menyurat didasari atas kebutuhan individu penulis surat.
5.      Gibran (2011: 203) mengatakan bahwa Unsur-unsur intrinsik cerpen itu ada enam.
6.      Pradopo (2087: 13) berpendapat bahwa Bahasa Indonesia adalaha bahasa pemersatu bangsa Indonesia.
7.      Jumari (1999: 12) mengatakan bahwa Pelajaran bahasa Indonesia layak diajarkan pada anak usia dini (PAUD).
8.      Henry (1990: 10) mengatakan bahwa Skripsi adalah tugas akhir dari program strata satu.
9.      Asmuni (2010: 13) mengatakan bahwa Negara Indonesia dikepalai oleh preseiden.
10.  Guntur (1878: 13) mengatakan bahwa Novel adalah karya sastra yang berisi lebih dari seribu kata.


a.      Penulis Tidak Masuk Teks
1.      Indonesia merdeka pada tahun 1945 (Nurma, 1978: 15).
2.      Kitab Alquran menyimpan berjuta-juta makna kehidupan (Harun, 1987: 88).
3.      Komputer berasal dari kata to kompute yang artinya menghitung (Ronal, 2006: 12).
4.      Waktu adalah uang (Raharjo, 2007: 77). 
5.      Waktu itu ibarat pedang (Ibrahim, 2008: 65).
6.      Negara Indonesia berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar (Nugroho, 2009: 12).
7.      Hidup adalah suatu perjuangan melawan kemiskisnan (Sutrisno, 2010: 28).
8.      Hidup-hidupilah Muhammadiyah Jangan mencari hidup dari Muhammadiyah (Dahlan, 1989: 204).
9.      Sekali merdeka tetap merdeka dan negara kita wajib bebas dari penjajahan (Hatta, 1989: 20).
10.  Pantun adalaha karya sastra lama yang bentuknya terikat oleh rima dan bait (Yahya, 1987: 87).






                                                                                                   

Monday, 21 January 2013

PENERAPAN PENDIDIKAN BILINGUAL SEBAGAI PROSES PENYERAPAN BAHASA KEDUA PADA PEMBELAJARAN DI KELAS



PENERAPAN PENDIDIKAN BILINGUAL SEBAGAI PROSES PENYERAPAN BAHASA KEDUA PADA PEMBELAJARAN DI KELAS



Dosen pengampu: Dr. Warsiman, M.Pd.



MATA KULIAH ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA



IKIP PGRI BJN WARNA



OLEH
CAHYO HASANUDIN
NIM 08111503



IKIP PGRI BOJONEGORO
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
AGUSTUS 2011

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah yang berjudul “penerapan pendidikan bilingual sebagai proses penyerapan bahasa kedua pada pembelajaran di kelas”.
Penyusunan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mata kuliah analisis kesalahan berbahasa pada jurusan pendidikan bahasa Indonesia, IKIP PGRI Bojonegoro.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis merasa mendapat banyak bantuan dari beberapa pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.      Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya;
2.      Bapak Dr. Warsiman, M.Pd. selaku sebagai pengajar/dosen mata kuliah analisis kesalahan berbahasa yang telah mencurahkan usahanya untuk  mengajar  kami;
3.      Pihak pengelola perpustakaan yang telah menyediakan dan meminjamkan buku-buku tentang analisis kesalahan berbahasa;
4.      Pihak pengelola warnet yang telah menyediakan waktu dan tempat untuk browsing data tentang analisis kesalahan berbahasa;
5.      Teman-teman angkatan 2008 yang telah berpartisipasi untuk memberikan masukan dan dukungan.
Kepada mereka semua, hanya ungkapan terima kasih dan doa  yang dapat penulis persembahkan semoga semua yang telah mereka berikan kepada penulis sebagai ibadah yang ternilai harganya dimata masyarakat maupun penulis sendiri.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bojonegoro,   Agustus 2011


Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………..       i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………      ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...      iii

BAB I      : PENDAHULUAN ………………………………………………………      4
                   A. Latar Belakang ………………………………………………………..      4
                   B. Rumusan Masalah …………………………………………………….      5
                   C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………      5
                   D. Manfaat ……………………………………………………………….      5

BAB II    : PEMBAHASAN …………………………………………………………     7
                   A. Pengertian Pendidikan Bilingual ……………………………………..      7
                   B. Tujuan Pendidikan Bilingual ………………………………………….      7
                   C. Proses Penyerapan Bahasa Kedua …………………………………….      7
                   D. Peranan Guru …………………………………………………………      8

BAB III   : PENUTUP ………………………………………………………………      9
                   A. Simpulan ………………………………………………………………      9
                   B. Saran …………………………………………………………………..      9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..    10
                


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Era globalisasi merupakan sebuah era yang harus dihadapi oleh setiap bangsa di dunia, tidak terkecuali dengan Indonesia. Pada era tersebut semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan harus menyesuaikan dengan iklim global yang serba cepat, dan setiap bangsa harus siap untuk menghadapi hal tersebut agar dapat bertahan dari kehancuran. Melalui dunia pendidikan pemerintah mencanangkan sebuah konsep pendidikan bertaraf internasional yang diharapakan dapat mendidik anak-anak bangsa untuk bersaing dengan dunia internasional dan dapat menjadi tulang punggung bangsa di masa depan.
Dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu tujuan Negara Indonesia, termuat dalam pembukaan UUD 1945 alenia 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini akan terwujud melalui proses pendidikan. Untuk memperlancar proses pendidikan diperlukan suatu wadah atau lembaga yang disebut sekolah. Mewujudkan keberhasilan pendidikan itu tidaklah mudah. Hal tersebut, diiringi dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat di negara maju.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, mempunyai dampak sangat besar terhadap konsep metode proses belajar mengajar. Salah satu metode yang popular saat ini adalah menggunakan metode bilingual. Metode bilingual merupakan metode penggunaan dua bahasa untuk menyampaikan materi kurikulum dengan tujuan menguatkan kompetensi siswa dalam berbahasa asing. Dengan menggunakan model ini terdapat dua hal utama yang diperoleh siswa, yaitu penguasaan ilmu pengetahuan dan merek dalam dua bahasa.
Dari pengamatan selama ini bahwa pengajaran bilingual belum diterapakan secara baik dalam sekolah, maka prestasi siswa belum terlihat jelas dan belum dapat memotivasi belajar siswa. Hal inilah yang menimbulkan sebuah permasalahan sehingga penulis tertarik untuk mengetahui penyebabnya serta tidak mengetahui pemecahannya, padahal tujuan dari pembelajaran dan pemahaman ada pula tujuan lain sebagai indikator pemahaman yang baik yaitu prestasi belajar.


B.       Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.    Apakah Pengertian Pendidikan Bilingual itu?
2.    Apakah Tujuan Pendidikan Bilingual?
3.    Bagaimanakah Proses Penyerapan Bahasa Kedua?
4.    Bagaimanakah Peranan Guru?

C.      Tujuan Penulisan
Pembuatan karya ilmiah dimaksudkan dan bertujuan untuk:
1.    Mengetahui Pengertian Pendidikan Bilingual;
2.    Mengetahui Tujuan Pendidikan Bilingual;
3.    Mengetahui Proses Penyerapan Bahasa Kedua;
4.    Mengetahui Peranan Guru.

D.      Manfaat
Hasil karya ilmiah ini nantinya diharapkan akan memberikan manfaat teoritis maupun praktis.
1.    Manfaat Teoritis
a.       Secara umum
Hasil laporan ini diharapkan secara teoritis mampu memberikan andil kepada pembelajaran yaitu khususnya tentang analisis kesalahan berbahasa.
b.      Secara khusus
Laporan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran di universitas maupun perguruan tinggi serta mampu mengoptimalkan penggunaan bahasa secara baik dan benar.
c.       Sebagai suatu karya ilmiah
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai penggunaan bahasa secara baik dan benar dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa khususnya mata kuliah analisis kesalahan berbahasa.


2.    Manfaat Praktis
a.       Bagi mahasiswa
Memberikan deskripsi tentang analisis kesalahan berbahasa yang dilakukan dalam pembuatan karya ilmiah, sehingga memudahkan dalam mempraktekkannya langsung di lapangan.
b.      Bagi dosen
Memberikan literatur/reverensi terhadap mata kuliah sebelumnya sebagai aspek dalam menunjang proses perkuliahan dan sebagai revisi terhadap adanya kekeliruan dalam penulisannya. 
c.       Bagi penulis
Menambah informasi dan pengetahuan tentang analisis kesalahan berbahasa sebagai bekal, pedoman dan pijakan dalam membuat penelitian baik secara terstruktural maupun secara konvensional.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Pendidikan Bilingual
Pengertian bilingual dalam kamus bahasa Indonesia (2004: 67) mampu atau biasa memakai dua bahasa. Dwi bahasa adalah kemampuan menggunakan dua bahasa.
Staton, Thomas F. (1978: 256) Berpendapat bahwa Dalam bahasa Inggris bi berarti dua. Contoh kosa kata dalam Bahasa Inggris yang menggunakan awalan bi untuk menggambarkan penggabungan dua buah benda atau hal antara lain: bicycle, binoculars, dan bilateral. Jadi, belajar di sekolah bilingual adalah belajar dengan menggunakan dua buah bahasa. Hal ini bukan berarti belajar bahasa Inggris semata tetapi menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia untuk mempelajari sebuah kurikulum.

B.       Tujuan Pendidikan Bilingual
Pendidikan bilingual memiliki dua tujuan yang berbeda. Yang pertama adalah pengembangan Bahasa Inggris secara akademik untuk keberhasilan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dan yang kedua adalah melestarikan warisan bahasa. Program pendidikan yang baik akan mencapai kedua tujuan tersebut. Namun fokus utama dari Program Bilingual raypro adalah yang pertama.
Djamarah, Syaiful Bahri (2002: 144) berpendapat bahwa Hal ini didasari oleh kenyataaan bahwa transfer literatur antar bahasa melalui pengembangan literatur bahasa Ibu merupakan sebuah jalan pintas untuk mempelajari literatur bahasa Inggris. Alasannya sederhana: Jika kita belajar untuk membaca dengan memahami makna pada setiap halaman, maka akan lebih mudah untuk belajar membaca jika kita memahami bahasa yang digunakan. Sekali kita dapat membaca, kita akan tetap dapat membaca, yakni kemampuan untuk mentransfer ke bahasa lain.

C.      Proses Penyerapan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua
Menurut Nasution, S. (1982: 44)
Proses penyerapan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (English-as-a Second Language/ESL) akan melalui suatu rangkaian penyerapan yang konsisten pada anak-anak yang mempelajarinya. Pertama, ada suatu periode dimana anak-anak masih tetap menggunakan bahasa ibunya pada situasi penerapan bahasa kedua. Kedua, anak-anak akan memasuki periode non-verbal atau silent. Selanjutnya, mereka akan mulai menggunakan frase telegraphic atau menangkap frase bahasa kedua. Dan yang terakhir adalah mereka mulai berani menggunakan bahasa kedua tersebut.

D.      PERANAN GURU
Raypro (1988: 35) akan memberikan pelatihan (64 jam) kepada para guru sehingga para guru tersebut akan dapat menerapkan proses pendidikan bilingual dan dapat mengimplementasikan hal-hal berikut ini:
1.    Guru dapat memotivasi siswa untuk berani berbicara bahasa kedua. Selain itu, guru beserta Kepala Sekolah dan tenaga administrasi bersama-sama menciptakan suatu lingkungan berbahasa Inggris yang baik;
2.    Guru memberikan tugas-tugas tertulis untuk meningkatkan pola pikir dan kemampuan siswa dalam menulis dan membaca.
3.    Menerapkan adaptasi dan strategi untuk menciptakan akses pada kemampuan siswa dalam menulis pemahaman konseptual.















BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
Dalam beberapa tahun terakhir ini, para ahli pendidikan telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan, mengembangkan dan memodernisasi sistem pendidikan sekolah. Tujuan dari program ini adalah untuk memungkinkan para siswa meningkatkan dan mengembangkan pola pikir mereka melalui teknik-teknik pengajaran yang melibatkan para siswa secara aktif. Metodologi ini akan menghapus kebosanan dan frustrasi di dalam kelas.
Salah satu metode yang popular saat ini adalah menggunakan metode bilingual. Metode bilingual merupakan metode penggunaan dua bahasa untuk menyampaikan materi kurikulum dengan tujuan menguatkan kompetensi siswa dalam berbahasa asing. Dengan menggunakan model ini terdapat dua hal utama yang diperoleh siswa, yaitu penguasaan ilmu pengetahuan dan merek dalam dua bahasa.
Hingga saat ini telah banyak negara yang menggunakan pengajaran bilingual. Tujuan pelaksanaan ini adalah untuk mempercepat perbaikan mutu pendidikan anak dari berbagai kelompok masyarakat sehingga dapat mencapai kesejajaran standar nasionalnya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan bahasa Indonesia. Tujuanya, mendapatkan kesejajaran mutu pendidikan, baik pada lingkup nasional maupun internasional. Terdapat banyak model melaksanakan pengajaran ini diantaranya pada suatu sekolah menggunakan bahasa Inggris untuk matapelajaran tertentu dan menggunakan bahasa ibu dalam matapelajaran lain. Pada model ini dimana seorang guru memberikan materi dalam dua bahasa.

B.       Saran
1.         Sebagai pelajar yang menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, maka sebagai tenaga pendidik dituntut untuk mumpuni dalam bercakap dengan menggunakan bahasa Inggris;
2.         Bahasa Inggris termasuk bahasa internasional, oleh karena itu kita harus mampu belajar dan mengajarkannya;
3.         Sebagai tenaga pendidik kita harus mensukseskan model pembelajaran bilingual.

DAFTAR PUSTAKA


­            Ayu Anindita, dkk. 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

­            Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rinneka Cipta
Internet.

­            Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

­            Raypro. 1988. Teknik Pengajaran Bilinggual. Yogyakarya: Rinneka Cipta.


­            Staton, Thomas F. 1978. Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik: Metode-metode Mengajar Modern dalam Pendidikan Orang Dewasa. Bandung: cv. Diponegoro.