ANALISI
BENTUK-BENTUK PERTEMUAN ILMIAH
Oleh:
Cahyo Hasanudin/08111503/IV-C/ Pendidikan Bahasa Indonesia
No.
|
Nama
Pertemuan Ilmiah
|
Yang
Terlibat
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Sumber
Masalah yang Dibicarakan
|
Hasil
yang Diinginkan
|
1
|
Konferensi (conference)
|
1.
Para Ahli/Pakar;
2.
Moderator.
|
Hasil yang
diperoleh lebih baik dan memadahi karena diungkapkan dari pemikiran para ahli
|
Hanya dihadiri
oleh yang berkompeten dibidangnya
|
Merosotnya
sistem pendidikan pada abad XXI
|
Sistem
pendidikan pada abad XXI semakin lebih baik
|
2
|
Kongres (congress)
|
1.
Wakil-wakil organisasi;
2.
Moderator.
|
Setiap wakil
organisasi membawa misi yang berbeda sehingga munculah ide-ide baru
|
Sering
menimbulkan konflik dan kontrofersi akibat dari perbedaan pendapat
|
Pilkada ricuh
|
Tidak adanya
kecurangan yang menyebabkan timbulnya kericuhan
|
3
|
Seminar
|
1.
Penyaji;
2.
Moderator;
3.
Peserta.
|
Topik yang
dibahas dipelajari secara sistematis dan dipimpin oleh guru besar
|
Bersifat
monotone, sebab peserta cukup bertanya saja tidak berhak memberikan
argumentasi
|
Pergeseran
bahasa Indonesia di Negara sendiri
|
Bahasa
Indonesia harus tetap eksis di Negara sendiri meski banyak bahasa asing yang
masuk
|
4
|
Simposium (symposium)
|
1.
Peserta;
2.
Moderator;
3.
Penyaji.
|
Topik yang
dibincangkan sangat fariasi namun saling berkesinambungan
|
Memakan banyak
waktu, sehingga dikawatirkan ada topik yang belum tuntas
|
Kunjungan ke
luar negeri oleh para wakil rakyat dengan dalih studi banding
|
Wakil rakyat
tidak perlu melakukan studi banding, sebab kondisi sosial setiap negara tidak
sama
|
5
|
Loka karya (work shop/ academic work
shop)
|
1.
Orang berpengalaman;
2.
Peserta;
3.
Moderator.
|
Setiap peserta
berhak bertanya terhadap masalah mereka
|
Pesertanya
bebas sehingga memungkinkan peserta tidak berkompeten menghadiri juga
|
Kiat sukses
menjadi sarjana yang unggul
|
Setiap
mahasiswa mampu menjadi sarjana yang unggul dalam segala aspek kehidupan
|
6
|
Diskusi panel (panel discussion)
|
1.
Pakar;
2.
Moderator;
3.
Peserta.
|
Pakar
bersama-sama moderator dan peserta berdiskusi bersama sehingga diperoleh
masukan tentang pendapat-pendapat yang berbeda
|
Jarang menemukan
titik temu, sebab setiap orang berhak memberikan argumennya sendiri
|
Ressufle
kabinet jilid 2
|
Lebih baik
kosong dari pada diadakan ressufle
|
7
|
Diskusi
|
1.
Pakar;
2.
Moderator;
3.
Peserta.
|
Menggunakan
sedikit waktu dan satu topic
|
Tidak adanya
kontra
|
Sampah masyarakat
meresahkan masyarakat
|
Pemerintah
membuka lapangan pekerjaan baru
|
8
|
Forum
|
1.
Nara sumber;
2.
Moderator;
3.
Peserta.
|
Banyak
mendapat pengalaman dan ilmu
|
Peserta
semakin tidak terkontrol, seerta banyak masalah yang dibahas
|
Pelecehan
sexsual di tempat umum
|
Tidak adanya
lagi pelecehan di tempat umum
|
9
|
Debat (debate)
|
1.
Peserta;
2.
Moderator.
|
Adanya tukar
pikiran dan argument
|
Sering
menimbulkan konflik
|
MUI
mengharamkan rokok
|
Jangan
cepat-cepat membuat fatwa haram
|
10
|
Sarasehan
|
1.
Peserta.
|
Santai dan
tidak resmi
|
Dengan tidak
santai inilah, terkadang tidak serius juga
|
Budayakan
gemar membaca dan berkarya
|
Dituntut untuk
rajin belajar dan selalu berkarya
|
saya tertarik membaca apa yang saua posting tentang bentuk acara pertemuan...pada kesempatan ini saya ingin bantuan saudara agar dpt menjelaskan format atau susunan dari acara bentuk pertemuan itu trimks
ReplyDelete