PUISI
Tugas Matakuliah
Pragmatik dan keterampilan
berbahasa
Dosen Pengampu Prof. Dr. Retno
Winarni, M.Pd.
Oleh:
Cahyo
Hasanudin
S841302004
PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
NOVEMBER
2013
A.
Pengertian Puisi
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang diungkapkan dengan menggunakan
bahasa yang padat, dan bermakna kias. Puisi merupakan hasil ungkapan perasaan
penyair yang dituangkan melalui kata-kata/bahasa yang sengaja dipilih penyair.
B.
Ciri Puisi
1. Puisi memiliki bahasa yang padat,
bermakna konotatif, bersifat sugestif, ekspresif, asosiatif, dan magis.
2. Dari segi bentuk, puisi seringkali
tersusun berupa larik-larik dan bait-bait.
3. Puisi seringkali mementingkan
rima/bunyi.
C.
Unsur-unsur puisi
Unsur pembangun puisi terdiri atas
1. Struktur fisik (diksi, pengimajian,
majas, tipografi)
a)
Diksi
Dalam puisi,kata-kata yang digunakan
bersifat konotatif dan puitis. Konotasi atau kias berarti memiliki kemungkinan
makna lebih dari satu. Puitis berarti mempunyai efek keindahan dan berbeda dari
kata yang kita gunakan sehari-hari.
b)
Pengimajian
Penghayatan atau refleksi seseorang
terhadap kehidupannya. Melalui puisi, seseorang ingin mencurahkan segala isi
hatinya. Isi hati tersebut tidak hanya berupa perasaan, tetapi juga pikiran,
sikap, dan harapan penulis terhadap objek yang sedang dihayatinya.
2. Struktur batin (tema, amanat, nada,
perasaan)
D.
Manfaat menulis puisi
1. Sebagai alat pengungkapan diri,
2. Sebagai alat untuk memahami secara
lebih jelas dan mendalam ide-ide yang ditulisnya,
3. Sebagai alat untuk meningkatkan
kesadaran diri terhadap lingkungan,
4. Sebagai alat untuk melibatkan diri
secara aktif dalam kegiatan bersastra,
5. Sebagai alat untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi,
6. Meningkatkan inisiatif penulis
E. Langkah-langkah Penulisan Puisi
1.
Menentukan tema
Penentuan/pencarian ide untuk menulis sebuah puisi merupakan tahap persiapan
dan usaha. Ketika hati seseorang tergerak untuk menulis puisi maka ia harus
berusaha mencari ide yang akan dituangkan dalam puisinya. Yang namanya ide
selalu datang dengan tiba-tiba. Ide ini dapat berkaitan dengan masalah sosial,
keagamaan, kesedihan, dan lain-lain. Bagi orang yang sudah terbiasa menulis
puisi, ide yang akan ditulis dalam puisi biasanya muncul secara tiba-tiba
ketika melihat atau mengamati lingkungan sekitarnya. Ide puisi dapat juga
dicari secara sengaja dari lingkungan sekitar kita, terutama bagi mereka yang
baru berlatih. Informasi dan pengalamanpun harus dikumpulkan untuk menguatkan
ide yang ditemukan.
2.
Mengendapkan ide
Setelah ide diperoleh, penulis harus
berjuang untuk mewujudkannya dalam bentuk puisi. Pada tahap ini, penulis
memerlukan perenungan untuk mengolah dan memperkaya ide yang didapat dengan
pengalaman batin. Misalnya, untuk menulis puisi anak penjual koran, Anda dapat
merenung bagaimana jika Anda yang menjadi penjual koran itu.
3.
Mewujudkan ide menjadi puisi
Untuk mewujudkan ide menjadi sebuah puisi dibutuhkan keterampilan berbahasa
karena bahasalah yang Anda gunakan sebagai media ekspresi. Anda harus bergelut
dan bergulat dengan kata-kata. Kreativitas Anda untuk memilih diksi dan majas
ditantang pada tahap ini. Anda harus mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk
mengekspresikan puisi Anda. Keindahan puisi Anda dapat terlihat dari tepat
tidaknya Anda memilih, menjalin, dan menggunakan kata-kata pada tempatnya yang
wajar. Semakin sering Anda menulis puisi, Anda akan semakin terampil
mengekspresikan puisi dalam bahasa yang indah (estetis).
Contoh pilihan kata dan majas:
a. pita hitam (belasungkawa)
b. dewi malam (bulan)
c. aku ini binatang jalang (orang
yang bebas, tidak mau terikat)
d. mau hidup seribu tahun lagi (tak
ingin mati)
4.
Mengevaluasi hasil tulisan
Setelah Anda selesai menulis puisi, Anda dapat melakukan penilaian secara
kritis terhadap puisi yang telah Anda buat. Bila perlu, puisi tersebut dapat
dimodifikasi, direvisi, ditambah, atau dihilangkan bagian-bagian yang tidak
sesuai. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan membandingkan puisi Anda dengan
puisi orang lain. Selain itu juga mendiskusikan puisi Anda dengan orang lain
untuk mendapatkan masukan bagi penyempurnaan karya tersebut.
Membaca langkah-langkah penulisan
puisi di atas, tampaknya bukan hal sulit untuk menulis sebuah puisi. Oleh karena
itu, Anda harus segera mencoba menulis puisi. Jangan ragu untuk memulai. Yang
penting sebagai penulis pemula Anda dapat membangun sebuah makna yang utuh
dalam puisi yang Anda buat, walau di sana sini ada beberapa hal yang perlu
dibenahi. Selamat mencoba.
MENGAPA
KARYA: CAHYO HASANUDIN
Tuhan
. . .
Engkau
hukum aku dengan apa
Engkau
uji aku dengan siapa
Apakah
ini hukuman . . . apakah ini ujian . . .
Hamba
tak mampu menghadapi ini sendirian
Jiwa
yang dahaga akan kesenangan
Raga
yang lapar akan kenikmatan
Namun
engkau kirimkan aku seorang insan
Insan
yang mengubah hukuman dan ujian menjadi kebahagiaan
Rasa
bahagia kembali bersemi
Rasa
duka mulai berhenti
Hiduppun
mulai berseri
Maut
enggan tuk menghampiri
Namun
rasa itu sirna . . . lenyap tak berabu . . .
Pelangi
yang ku puja kini telah tiada
Bukan
salah tuan bukan pula salah tuhan
Ini
hanyalah masalah kesetiaan
SADAR
KARYA: CAHYO
HASANUDIN
Aku
hanyalah insan Tuhan
Bukan
anak bangsawan bukan pula anak hartawan
Aku
hidup dengan modal perjanjian
Janji
setia dengan Tuhan
Kesungguhanku
mengabdi pada Mu
Baktiku
tercurahkan pada Mu
Hembusan
Nafasku bercampur dengan nama Mu
Sembah
sujudku hanya pada Mu
Engkau
berikan aku segala kenikmatan
Engkau
uji aku dengan segala cobaan
Engkau
balut aku dengan kesedihan
Engkau
belai aku dengan kebimbangan
Apakah
ini sebuah janji . . . Tuhan
Apakah
ini sebuah takdir kehidupan . . .
Kehidupan
tak berarti
Bila
tak memiliki masalah
Tak
berarti melepaskan masalah
Bila
telah mati