Pemahaman
bahasa puisi sangat penting dalam memahami karya sastra, khususnya puisi.
Meskipun hal ini sangat penting, sampai sekarang dalam penelitian kesusastraan
Indonesia modern, penelitian bahasa puisi secara khusus dapat dikatakan belum
ada yang memuaskan. Penelitian bahasa puisi yang sudah pernah dilakukan antara
lain terhadap puisi Chairil Anwar. Penelitian ini khusus pada sajak-sajak
Chairil Anwar agar pembaca dapat membaca dan menafsirkannya dari struktur
bahasanya.
Pada umumnya
peninjauan puisi Indonesia modern yang sudah ada lebih dititikberatkan pada
tinjauan isi pikiran, pandangan hidup penyair, serta masalah-masalah yang
dibeberkan dalam sajaknya, misalnya, penelitian yang dilakukan pleh H.B Jassin
(1967). Tinjauan H.B Jassin (1967) itu dilakukan terhadap antara lain
sajak-sajak Mohammad Ali, Toto Sudarto Bachtiar, Ajip Rosidi, dan Subagio
Sastrowardjojo.
Dalam
menganalisis puisi, faktor kebahasaan sangat penting, bahkan dapat dikatakan
terpenting karena kepuitisan utama dalam sajak terletak dalam bahasanya. Tanpa
kepuitisan, puisi hampir tidak berguna untuk dikatakan karya seni sastra. Hal
ini berhubung dengan hakikat sastra sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Rene
Wellek dalam Pradopo (1979: 2) bahwa sastra itu adalah karya rekaan (imaginative) yang
unsur estetisnya dominan.
Sutardji
Calzoum Bahri merupakan penyair besar Indonesia dan ia mengawali kepenyairannya
sekitar tahun 1970an karya Sutardji lebih menempatkan bentuk fisik dan tulisan
dalam kedudukan yang terpenting dan pada makna. Dalam puisi karya-karyanya
memang mempunyai makna yang tersembunyi dan sulit dipahami, walaupun seperti
itu puisi karya-karya Sutardji sangat bermakna. Salah karya puisinya yang
berjudul “Hujan”. Walaupun bentuk tulisan yang tidak teratur karena bentuknya
yang zig-zag dan banyak pengulangan kata serta maknanya sulit dipahami, namun
puisi itu sangat mempunyai makna berarti bagi penyair atau semua makhluk hidup
karena hujan banyak membawa manfaat untuk kelangsungan hidup manusia, tumbuhan,
maupun hewan. Jika tidak ada hujan semua makhluk di dunia akan mengalami
kekeringan akibatnya akan mati.
lebih lengkapnya klik di sini
0 comments:
Post a Comment