Nama : Cahyo Hasanudin
NIM : S84132004
No.
|
Konsep
Aspek
|
Penilaian
|
Pengukuran
|
Evaluasi
|
Tes
|
Ujian
|
1
|
Pengertian
|
1.
Menurut
Mardapi (1999: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan
hasil pengukuran.
2.
Menilai itu
sendiri bararti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada
ukuran tertentu seperti menilai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai
atau bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya (Djaali dan Muljono, 2007).
3.
Menurut
Purwanti (2008: 3) Secara umum, asesment dapat
diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang
dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang
menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun
kebijakan-kebijakan sekolah.
|
1. Alwasilah et al.(1996), measurement
(pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan performa siswa dengan
menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga
sifat kualitatif dari performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka
2. Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan
pengertian pengukuran (measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal
dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
3.
James S. (1995), pengukuran adalah proses pengumpulan data
secara empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dengan tujuan yang telah ditentukan.
|
1. Anas (2005) mengemukakan bahwa secara harfiah
kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia
berarti penilaian. Akar katanya adalah value yang artinya nilai. Jadi istilah
evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu.
2. Barbara and Susan (2003): Evaluation
The systematic process of collecting, analyzing, and interpreting information
to determine the extent to which pupils are achieving instructional
objectives. (Artinya: Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan,
analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan sejauh mana siswa yang
mencapai tujuan instruksional).
3.
Mardapi, Djemari (2003), penilaian adalah kegiatan menafsirkan
atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
|
1.
Nurkencana (1993), tes adalah suatu cara untuk mengadakan
penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau
sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau
prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang
dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan
2.
Terry (2008): test is a method to determine a student’s
ability to complete certain tasks or demontstrate mastery of a skill or
knowledge of content. Some types would be multiple choice tests or a weekly
spelling test. While it commonly used interchangeably with assesment, or even
evaluation, it can be distinguished by the fact that a test is one form
of an assesment. (Tes adalah suatu metode untuk menentukan kemampuan
siswa menyelesaikan sejumlah tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan
suatu keterampilan atau pengetahuan pada suatu materi pelajaran.
|
1.
Kegiatan atau aktivitas yang diselenggarakan oleh
individu maupun kelompok berupa tes sebagai alat dengan maksud untuk
mengukur sejauh mana pengetahuan dan kemampuan seseorang/siswa.
|
2
|
Bentuk
|
1. Tes tertulis
2. Observasi
atau pengamatan
3. Tes praktik
4. Penugasan
5. Tes lisan
6. Penilaian portopolio
7. Jurnal
8. Penialian
diri
9. Penilaian
antarteman
|
Angka
(numerik)
|
Deskripsi /
tes
|
a.
Tes subyektif dan tes obyektif
b.
Tes lisan (oral test)
c.
Tes tertulis (written test)
d.
Tes tindakan atau perbuatan (performance test)
|
a.
Ujian nasional
b.
Ujian sekolah
|
3
|
Jenis
|
1.
penilaian
formatif
2.
penilaian
sumatif
3.
penilaian
diagnostic
4.
penilaian
selektif
5. penilaian
penempatan.
|
|
a.
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
b.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
c.
Jenis evalusi berdasarkan lingkup
d.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan
subjek evaluasi |
a.
Menurut individu yang di tes
b.
Menurut jawabannya
c.
Menurut penyusunnya.
|
a.
Ujian Pencapaian
b.
Ujian Kecerdasan
c.
Ujian Prestasi
d.
Ujian Diagnostik
e.
Ujian Bakat
f.
Ujian Personaliti
g.
Ujian Kefasihan
|
4
|
Fungsi
|
1. Penilaian
membantu siswa merealisasikan dirinya untuk mengubah atau mengembangkan
perilakunya.
2. Penilaian
membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya.
3. Penilaian
membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakannya telah
memadai.
4. Penilaian
membantu guru membuat pertimbangan administrasi.
(Cronbach,
1954 dalam Hamalik, 2002: 204).
|
Memasangkan
fakta-fakta suatu objek dengan satuan-satuan ukuran tertentu.
|
Menentukan
sejauh mana suatu tujuan program telah tercapai.
a.
Fungsi seleksi. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk
keperluan seleksi, yaitu menyeleksi calon peserta suatu lembaga
pendidikan/kursus berdasarkan kriteria tertentu.
b.
Fungsi Penempatan. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk
keperluan penempatan agar setiap orang (peserta pendidikan) mengikuti
pendidikan pada jenis dan/atau jenjang pendidikan yang sesuai dengan bakat
dan kemampuannya masing-masing.
c.
Fungsi Diagnostik. Evaluasi diagnostik berfungsi atau
dilaksanakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta
didik, menentukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan
belajar, dan menetapkan cara mengatasi kesulitan belajar tersebut.
|
Alat untuk
mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai sejauh mana suatu
variabel telah tercapai.
Untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau
tingkat pencapaian terhadap seperangkat tujuan tertentu.
Untuk menentukan kedudukan atau perangkat siswa dalam kelompok,
tentang penguasaan materi atau pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.
|
untuk mengetahui totalitas dan dari segi itemnya yang tak
terpisahkan dari test
|
5
|
Sifat
|
Kualitatif dan kuntitatif
|
kuantitatif
|
kualitatif
|
Performansi
maksimum
|
Terbuka dan
tertutup
|
6
|
Tujuan
|
1.Mengethui
kadar pencapaian tujuan.
2.Memberikan
sifat objektivitas penga matan tingkah-laku hasil belajar siswa.
3.Mengetahui
kemampuan siswa dalam hal-hal tertentu.
4.Menentukan
layak tidaknya seorang siswa dinyatakan naik kelas atau lulus.
5.Memberikan
umpan balik bagi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.
|
1.
Menentukan tahap pencapaian dan kedudukan diantara murid.
2.
Membuat perbandingan pencapaian dan kedudukan
diantara murid dalam matapelajaran tertentu ataupun keseluruhan pencapaian
akademiknya.
3.
Sebagai penempatan murid dalam jurusan kurikulum
yang sesuai.
|
1. Menghimpun bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai
bukti mengenai taraf perkembangan peserta didik, setelah mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
2. Mengetahui
tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan
dalam proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono, 2011)
|
1.
Mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku
individu.
2.
Membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain.
3.
Dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam proses
pengajaran yang dilakukan oleh guru.
|
1.
Pencapaian siswa dalam pembelajaran
2.
Menilai penyampaian guru
3.
Pemulihan/dianosis
|
7
|
Karakteristik
|
1.
Dilakukan secara tidak langsung.
2.
Penggunaan ukuran kuantitatif.
3.
Menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang
tetap.
4.
Bersifat relatif.
5.
Sering terjadi kesalahan-kesalahan. (Arikunto,
2010).
|
1.
Penggunaan angka atau skala tertentu.
2.
Mengikuti suatu aturan atau formula tertentu.
(Zainul
dan Nasution, 2010).
|
1.
Dilakukan secara tidak langsung.
2.
Penggunaan ukuran kuantitatif.
3.
Menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap.
4.
Bersifat relatif.
5.
Sering terjadi kesalahan-kesalahan. (Arikunto, 2010).
|
1.
1. Bersifat valid atau
memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan valid bila
tes itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya alat
ukur yang digunakan tepat
2.
2. Bersifat
reliable, atau memiliki reliabelitas yang baik. Reliabelitas sering diartikan
dengan keterandalan. Suatu tes dikatakan relliabel jika tes itu diberikan
berulang-ulang memberikan hasil yang sama.
3.
Bersifat praktis
atau memiliki kepraktisan. Tes memiliki sifat kepraktisan artinya praktis
dari segi perencanaan, pelaksanaan tes dan memiliki nilai ekonomi tetapi
harus tetap mempertimbangkan
|
1.
Ujian haruslah sulit. Sebab, kalau ujian tidak sulit, atau bahkan
sangat mudah, maka semuanya akan lulus.
2.
Ujian tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil. Sebab, kalau ujian
tersebut mustahil dilakukan, maka kedua-duanya akan gagal
3.
Ujian ini harus seimbang. Artinya, sulit bagi orang yg tidak
bersungguh-sungguh untuk dilakukan. Namun bukan berarti pula mustahil untuk
dilakukan
|
Pengertian
Evaluasi (Penilaian) Menurut Para Ahli
2.
Sudiono, Anas (2005) mengemukakan bahwa secara harfiah kata
evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Indonesia berarti
penilaian. Akar katanya adalah value yang artinya nilai. Jadi istilah evaluasi
menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu.
3.
Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003): Evaluation
The systematic process of collecting, analyzing, and interpreting information
to determine the extent to which pupils are achieving instructional objectives. (Artinya:
Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi
informasi untuk menentukan sejauh mana siswa yang mencapai tujuan
instruksional).
4.
Mardapi, Djemari (2003), penilaian adalah kegiatan menafsirkan
atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
5.
Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution (2001), mengartikan penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun
nontes.
Kesimpulan
Tentang Pengertian Evaluasi:
·
Evaluasi berasal dari akar kata bahasa Inggris value yang berarti
nilai, jadi istilah evaluasi sinonim dengan penilaian.
·
Evaluasi merupakan proses sistematis dari mengumpulkan,
menganalisis, hingga interpretasi (menafsirkan) data atau informasi yang
diperoleh.
·
Data atau informasi diperoleh melalui pengukuran (measurement)
hasil belajar.melalui tes atau nontes.
·
Evaluasi bersifat kualitatif.
Pengertian
Pengukuran (Measurement) Menurut Para Ahli
·
Alwasilah et al.(1996), measurement (pengukuran) merupakan proses
yang mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif
(sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswa
tersebut dinyatakan dengan angka-angka
·
Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran
(measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran
tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
·
Cangelosi, James S. (1995), pengukuran adalah proses pengumpulan
data secara empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dengan tujuan yang telah ditentukan.
·
Sridadi (2007) pengukuran adalah suatu prose yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang baku.
Kesimpulan
Tentang Pengertian Pengukuran:
·
Kegiatan pengukuran dilakukan dengan membandingkan hasil belajar
dengan suatu ukuran tertentu.
·
Dilakukan dengan proses sistematis.
·
Hasil pengukuran berupa besaran kuantitatif (sistem angka).
·
Pengukuran menggunakan alat ukur yang baku.
Pengertian
Asesmen Menurut Para Ahli
·
Angelo T.A.(1991): Classroom Assessment is a simple method
faculty can use to collect feedback, early and often, on how well their
students are learning what they are being taught. (Artinya: asesmen
Kelas adalah suatu metode yang sederhana dapat digunakan untuk mengumpulkan
umpan balik, baik di awal maupun setelah pembelajaran tentang seberapa baik
siswa mempelajari apa yang telah diajarkan kepada mereka.)
·
Kizlik, Bob (2009): Assessment is a process by which
information is obtained relative to some known objective or goal. Assessment is
a broad term that includes testing. A test is a special form of assessment.
Tests are assessments made under contrived circumstances especially so that
they may be administered. In other words, all tests are assessments, but not
all assessments are tests. (Artinya : asesmen adalah suatu proses
dimana informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Asesmen adalah
istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes adalah bentuk khusus dari
asesmen. Tes adalah salah satu bentuk asesmen. Dengan kata lain, semua tes
merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa tes)
·
Overton, Terry (2008): Assesment is a process of gathering
information to monitor progress and make educational decisions if necessary. As
noted in my definition of test, an assesment may include a test, but also
include methods such as observations, interview, behavior monitoring, etc.
(Artinya: sesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi untuk memonitor
kemajuan dan bila diperlukan pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan.
Sebagaimana disebutkan dalam definisi saya tentang tes, suatu asesmen bisa saja
terdiri dari tes, atau bisa juga terdiri dari berbagai metode seperti observasi,
wawancara, monitoring tingkah laku, dan sebagainya).
·
Palomba and Banta(1999), Assessment is the systematic
collection , review , and use of information about educational programs
undertaken for the purpose of improving student learning and development (Artinya:
asesmen adalah pengumpulan, reviu, dan penggunaan informasi secara sistematik
tentang program pendidikan dengan tujuan meningkatkan belajar dan perkembangan
siswa).
Kesimpulan
Tentang Pengertian Asesmen:
·
Asesmen merupakan metode dan proses yang digunakan untuk
mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa belajar.
·
Dapat dilakukan di awal, di akhir (sesudah), maupun saat
pembelajaran sedang berlangsung.
·
Asesmen dapat berupa tes atau nontes.
·
Asesmen berupa nontes misalnya penggunaan metode observasi,
wawancara, monitoring tingkah laku, dsb.
·
Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
·
Bertujuan meningkatkan belajar (pembelajaran) dan perkembangan
siswa.
Pengertian
Tes Menurut Para Ahli
·
Wayan Nurkencana (1993), tes adalah suatu cara untuk mengadakan
penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok
anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak
tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak
lain atau standar yang telah ditetapkan
·
Overton, Terry (2008): test is a method to determine a
student’s ability to complete certain tasks or demontstrate mastery of a skill
or knowledge of content. Some types would be multiple choice tests or a weekly spelling
test. While it commonly used interchangeably with assesment, or even
evaluation, it can be distinguished by the fact that a test is one form
of an assesment. (Tes adalah suatu metode untuk menentukan kemampuan
siswa menyelesaikan sejumlah tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan
suatu keterampilan atau pengetahuan pada suatu materi pelajaran. Beberapa tipe
tes misalnya tes pilihan ganda atau tes mengeja mingguan. Seringkali
penggunaannya tertukar dengan asesmen, atau bahkan evaluasi (penilaian), yang
mana sebenarnya tes dapat dengan mudah dibedakan berdasarkan kenyataan bahwa
tes adalah salah satu bentuk asesmen.)
Kesimpulan
Tentang Pengertian Tes:
·
Tes adalah cara atau metode untuk menentukan kemampuan siswa
menyelesaikan tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan suatu
keterampilan atau pengetahuan.
·
Beberapa tipe tes misalnya tes pilihan ganda atau tes mengeja
mingguan.
·
Tes adalah salah satu bentuk asesmen
Diagram
Kedudukan Istilah Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, Asesmen, dan Tes.
Perhatikan Gambar
berikut, yang merupakan diagram kedudukan istilah evaluasi, penilaian,
pengukuran, asesmen, dan tes yang seringkali membingungkan. Diagram dibuat
berdasarkan induksi dari pengertian evaluasi (penilaian), penegertian
pengukuran, pengertian asesmen, dan pengertian tesmenurut para ahli di atas.
0 comments:
Post a Comment