MALIN KUNDANG
Mohon perhatian drama anak MI MUhammadiyah 27 Geger segera
dimulai…penonton harap tenang!
Dalang : “ada sebuah kisah
yang melegendaris dari negeri Minang tepatnya
di daerah air manis. kisah tersebut menceritakan tentang seorang anak yang
durhaka pada ibunya. Bagaimana kisahnya? mari kita lihat di panggung sandiwara
MI Muhammadiyah 27 Geger.”
Bundo : “Cepat bangun
Malin…. hari sudah pagi…..”
Malin : “Ada apa Bundo???Malin
masih ngantuk nich.”
Bundo : “kita akan pergi
ke hutan anak ku?”
Malin : “Ngapain
Bundo????”
Bundo : “Mau mandi.”
Malin : “What???? mandi
di hutan. gak mau ach.”
Bundo : “ya enggak lak
anak ku, kita ke hutan akan mencari kayu bakar.”
Dalang : “Dan pada pagi itu Malin dan Bundonya pergi ke hutan
bersamaan dan akhirnya sampailah di hutan.”
Bundo : “agak
cepat donk Malin cari kayu bakarnya…. hari sudah siang nich.”
Malin : “iya
Bundo…., aku sedang ngumpulin kayu bakar yang sudah ku dapatkan Bundo.”
Bundo : “Coba
lihat…ini hasil kayu bakar Bundo,, udah banyak khan???
Malin : “he
em… aku juga Bundo.”
Dalang : “Setelah kayu bakar yang didapatkannya… akhirnya mereka
berniatan pulang. di tengah perjalanan Malin melontarkan pertanyaan kepada
bundonya.”
Malin : “Bundo Malin
mau bertanya??boleh apha tidak?
Bundo : “Boleh anakku?”
Malin : “maaf ya bundo,
dimana bapak bu?”
Bundo : “Bapakmu merantau
Malin…. tapi sampai sekarang belum kembali, sabarlah Malin.. bapakmu pasti akan
pulang.”
All :
lagu Abank Toyib….
dalang : “dan sesampainya di rumah… Malin melamun”
Bundo : “hem…..heh anak bundo???? mengapa melamun???..dari pada
melamun ini bundo bawakan makanan.. pasti Malin lapar karena capek dari mencari
kayu bakar.”
Malin : “gak ach Bundo..
malin belum nafsu maem”
Bundo : “ngak boleh begitu
anakku… nanty kamu sakit.”
Malin : “aku kepikiran
bapak terus bundo….”
Bundo : “ya sudah… kalau
begitu ibu mau ke pasar. kamu mau ikut apha tidak?
Malin : “ikut ikut
ikut….”
bundo : “okelah lo
begitu….ayo kita berangkat.”
Malin : “Keymon… lest go…
Dalang : “Malin dan bundonya berangkat ke pasar.. tiba-tiba perut
malin sakit.’
Malin : “aduch…..im
stomach”
Bundo : “makanya….
dibilangin suruh makan enggak mau.. ya sudahlah.. ayo kita makan.”
Malin : “baik bundo..aku
sudah lapar.
Dalang : “akkhirnya malin dan bundonya makan bersama.. malin
sangat senang…”
Malin : “sudah bundo…aku
sudah kenyang.”
Bundo : “kalau begitu…
mari kita pulang Malin.”
Dalang : “dan akhirnya malin dan bundonya pulang ke
rumah..sesampainya di rumah…malin mengajukan pertanyaan..”
Malin : “Bundo.. malin
akan mengubah hidup kita menjadi bahagia dan agar tidak diejek lagi sama
orang”.
Bundo : “maksud kamu apha
Lin????kebahagiaan tidak diukur dari uang malin namun dari ketenangan hati.
Malin : “Malin akan pergi
merantau Bundo.”
Bundo : “Jangan lin….bundo
takut jika kamu seperti bapakmu..”
Malin : “bundo…tolong
izinkan malin untuk merantau ya…?pless….
Bundo : “bundo akan
izinkan tetapi kamu jangan melupakan bundo ya…
Malin : “Malin tidak akan
pernah lupa sama bundo.” karena bundo orang nomor satu di hati malin.
dalang : “setelah mendengar janji anaknya bundo malin berucap”
Bundo : “baik lin..bundo
izinkan.” Pesan bundo… jika sudah mendapat rezeki banyak kamu cepet pulang.
dalang : “keesokan harinya malin berangkat ke laut untuk menemui
kapten untuk mengawali hidupnya dalam pelayaran ke negeri seberang.”
Kapten : “kamu sudah dating
nah???kamu tepat waktu.
Malin : ‘ia kapten… aku
sudah tidak sabar..
dalang : “dan tidak lama kemudian, perahu yang ditumpangi malin,,segera
berangkat.”
Kapten : “Nak…kamu
pasangkan layarnya..kita akan segera berangkat.”
Malin : “baik kapten”
dalang : “malam berganti pagi..dan berhari-hari berikutnya.
perahunya malin tidak menemukan daratan. tiba-tiba di malam hari yang sunyi.,
terdengar suara petir yang sangat menggelegar.. badainya sangat kuat. akhirnya
perahunya yang ditumpangi malin mengembangkan semua layarnya. namun
tiba-tiba..perahunya berlajan tanpa arah.”
Malin :
“kapten kita harus membelokkan kapal ini.”
Kapten : “ia
nak karena perahu kita akan menabrak batu yang sangat besar.”
dalang : “tiba-tiba,,,krack,,,,,brak klunting…….perahu yang
ditumpangi malin menabrak batu besar dan terguling, dan malin terdampar
sendirian di sebuah pesisir pantai yang tidak ia kenali,,,”
Malin : hah… aku di
mana????
All : “dimana di mana di mana…
sekarang aku di mana?terdampar di pulau yang tak kenal semuanya..lama tak
temukan orang
dalang : “akhirnya malin bertemu dengan
saudagar kaya”.
Saudagar :
“nama kamu siapa nak?”
malin :
“nama saya malin.”
Saudagar :
“apha!!!!!! maling??
Malin :
bukan maling pak,,tapi malin…
Saudagar ;
Owh… malin tow…nama yang bagus,,seperti orangnya…asal kamu dari mana nak?”
Malin :
dari desa air manis tuan.
saudagar :
kamu ogh bisa di sini?
malin :
saya terdampar di tempat ini tuan.
Saudagar :
baiklah…kamu ikut aku.
Malin :
baik tuan, hamba akan mengikuti tuan..
Saudagar ;
tolong panahkan seekor rusa untuk aku,
Malin :
baik
Dalang : in this few minute…..
malin ;
ini tuan rusanya
saudagar :
wah hebat benar kamu anak muda….oh ya..nak,,,aku akan perkenalkan kamu dengan
putriku,,
Putri :
siapa ini ayah
Saudagar ;
namanya malin
malin :
selamat kenalan dengan hamba putrid.
putri :
jijik sekali aku kenalan dengan kamu
saudagar ;
dia juga manusia anakku, makhuk tuhan juga kan
All : akulah makhluk tuhan yang
tercipta yang paling sexsi, Cuma kamu
yang bisa …..membuatku semakin menjerit., au au au .,.,
dalang : tetapi malin tidak diterima dengan
baik oleh putrid dan akhirnya dengan berat hati si putri mau berkenalan dengan
malin.
malin :
siapa namamu putrid
putri :
baiklah.. terpaksa aku berkenalan dengan kamu.. jika bukan karena ayah, ..saya
pasti tidak mau..my name is Fatimah…
putri :
malin tolong panggilah tabib di desa seberang
malin :
baik untuk perintah kamu..saya akan panggilkan.
dalang ; tak lama kemudian tabib dating juga
tabib :
ada apha putri??
putri :
kenapa saya pusing tabib?
tabib :
baik,,,saya akan membuat ramuan untuk menyembuhkan kepala putri.
putri :
terus,,,bagaimana cara meminumnya.
tabib :
cukup 3 x sehari
dalang : dan ketika putri minum obat tersebut
ada suara merintih kesakitan dari kamar sebelah,, dan ternyata setelah di lihat
itu suara ayahnya.
saudagar :
sebelum ajal menyembut ayah..ayah ingin berwasiat pada anakku,,tolong
menikahlah dengan seseorang pilihan ayah,,yaitu malin,,dia pria yang pantas
untuk mendampingi hidupmu.
putri :
baik ayah saya akan menikah dengan malin.
dalang : akhirnya malin pun menikah dengan
putri saudagar..malin pun hidupnya menjadi kaya, karena mewarisi semua harta
saudagar tadi.dan pada suatu hari,,,si putri ingin berjalan-jalan.
putri :
malin aku ingin berlayar
malin :
kamu kan hamil tua…
putri :
emang kalau hamil tua,,enggak boleh berlayar??
malin :
baiklah besuk kita berangkat berlayar,
Putri ;
malin..ayo bangun..hari sudah pagi,,kamu jani ama aku kalau akan ngajak
berlayar.
dalang : dan akhirnya mereka berlayar ke
pulau seberang,,dan tak lama kemudian kapal yang ia tumpangi bersandar di
pesisir yang agak ramai penduduknya,,,tepatnya di daerah kelahiran malin..
putri :
aku mau makan
malin :
makan apha
putri :
ingin krai
malin :
apha???/krai//
putri ;
ya enggak lah malin,,,,,aku ingin kelapa muda..
dalang : ketika suatu ketika malin
mencari-cari kelapa muda,,tanpa di sadari nama malin di dengar oleh bundo
malin. akhirnya bundo malin mendekati kapal dan menanyakan pada wak kapal/
Bundo :
tuan…saya tadi mendengar nama anak saya disebut-sebut.
ABK :
kalau boleh tau anak bundo siapa namanya?
Bundo :
malin
dalang : ABK pun heran karena malin tidak
mungkin memiliki bundo yang tua renta dan miskin pula.
ABK ;
iya bundo,,,tunggu atja di sini,,pasti dia segera kembali
bundo :
makasih anak muda,,saya tunggu di sini
dalang : tak lama kemudian malin pun dating
bersama istrinya. setelah mengetahui anaknya dari kejauhan,,mak malin
berteriak,..
bundo :
malin malin,,ini bundomu nak…bundo yang pernah melahirkan dan
membesarkanmu,yang setiap pagi mencari kayu bakar bersama-sam di hutan.
putri :
dia siapa bank??kuk ngaku-ngaku jadi bunda kamu?
Malin :
aku enggak kenal
Bundo :
malin,,,ini bundomu nak,bundo yang melahirkan kamu?
putri :
heh..orang tua..jika kamu menginginkan hartaku ambil saja,,tanpa harus
mengaku-ngaku jadi ibu suamiku,.mari bank kita tinggalkan tempat ini,,aku makin
lama. makin muak dengan orang-orang sini.
malin :
baik istriku.
dalang : bagai pepatah kacang lupa akan
kulitnya,,itulah yang terjadi pada malin dan bundonya..akhirnya malin dan
istrinya menjauh dari mande rubayah,linangaan air mata tumpah seketika bersama
dengan sinar senja yang semakin redup.
bundo :
buat apha aku hidup tuhan..kalau anakku sendiri tidak mengganggap aku sebagai
bundonya.. andai dia bukan anakku..aku kutuk dia jadi sapu..
dalang : e e e e…bundo,,,km salah mantra yang bener jadi batu bukan sapu..
bundo ;
okeylah kalau begitu,,,aku ulangi kutukanku..ku kutuk kamu jadi batu,,,tu ..tu…
tu//
dalang : tak lama kemudian,,cuaca menjadi
buruk pettier menyambar-nyambar..dan ada suara aaneh di angkasa,,,malin,,,aku
bundomu,,aku yang mengutuk kamu menjadi batu…
malin ;bundo,,maafkan
malin..malin bersalah..
dalang : namun kata maaf malin tak menubah
takdir tuhan,,akhirnya malin pun menjadi batu..
dalang : begitulah
cerita tentang malin kundang, semoga cerita tadi bermanfaat bagi semua orang
dan memberi hikmah kepada kita semuanya.
Wasaalamualaikum
warhmatullahi wabarakatuh
0 comments:
Post a Comment